Jumat, 27 Juli 2012

Hakikat Mahasiswa

Pelaksanaan Kukerta yang berlangsung hampir 1 bulan membuat gw semakin mengerti hakikat sebenarnya seorang mahasiswa. Membantu masyarakat, menjadi mediator yang baik, menjadi pengajar juga, dan yang pasti menjadi orang yang paling pintar di kampung itu (padahal di kampus gak ada apa2 nya.. hehehe). Tapi sebenarnya ketika kita terjun ke masyarakat, hal-hal yang kita pelajari selama di bangku kuliah hanya mencakup sebagian kecil dari masalah-masalah yang mungkin kita hadapi di masyarkat. Bahkan terkadang masalah yang ada tidak bisa kita selesaikan dengan menggunakan hukum2 yang kita pelajari. Sebut saja Hukum Ohm, Hukum Faraday, atau mungkin Hukum Couloumb. Misalnya saja, gw yang seorang mahasiswa jurusan Teknik Elektro dituntut untuk melaksanakan sosialisasi bahaya merokok. Mungkin hal yang paling mudah akan gw katakan adalah "Jangan Merokok, karena rokok dapat menyetrum paru-paru anda" .
 Hal-hal seperti ini terkadang sangat tidak relevan tapi harus dilaksanakan. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana kita dapat menyelaraskan ilmu yang kita miliki dengan kebutuhan masyarakat. Ketika Kukerta kelompok kami memfokuskan program pada pendidikan dan motivasi pendidikan anak-anak. Nah, disini gw harus belajar memimpin anak-anak. Hal yang paling bikin pusing delapan keliling adalah memerintahkan anak-anak diam!. (kenapa pake tanda seru?, karena diawal-awal emang begitulah cara gw melakukannya.). Tapi seiring waktu dan semakin seringnya bersosialisasi dengan anak-anak, tanda seru bisa gw ganti menjadi tanda tanya. Kalimatnya jadi bgni "Adik2 bisa diam ga ya?" atau bgini "Adik2 gak capek ribut?" . Tanda tanya tersebut sedikit lebih efektif daripada tanda seru. Semakin lama gw nemuin cara jitu waktu itu. Begini caranya "Adek2 kalau masih ribut mau abg antar pulang?". Nah, cara yang terakhir lah yang paling mujarab. hahahaha.
Oke, kembali ke permasalahan awal yaitu hakikat seorang mahasiswa dimana mahasiswa harus mampu menjadi orang yang dipanuti dari segi sikap dan perilaku. Oke, sedikit berbagi, ketika berada di desa, anggota kelompok mulai berbaur dengan masyarakat. Hal ini sangat bagus untuk kelancaran program2 yang akan dilaksanakan. Namun ini jugalah awal dari masalah. Beberapa anggota ikut dengan pemuda minum minuman Keras (bukan es batu lho ya).. Nah, hal ini bisa merusak citra almamater donk. Ditambah lagi dengan peran mahasiswa yang seharusnya bisa menjadi Agent of Change .
Hal-hal seperti inilah yang seharusnya menjadi perhatian teman-teman mahasiswa/i. Bagaimana menempatkan diri dalam masyarakat,bagaimana kita mampu memimpin masyarakat, bagaimana kita bisa menjadi tempat mengadu masyarakat, bagaimana kita mampu menjadi tokoh pengajar bagi masyarakat dan bagaimana kita mampu menjadi panutan bagi masyarakat dari segi sikap, prilaku serta kehidupan sehari-hari. So, itulah sebabnya memakai almamater itu tidak mudah. "Ada aura pemimpin di balik almamater" hahahahah.. cihuyyyy...
Salam Mahasiswa!...

Rabu, 25 Juli 2012

Awal Kisah

Blog ini berawal dari iseng-iseng si empunya yang tidak lain adalah saya sendiri.. Berharapnya sih blog ini bisa menggambarkan setiap hal yang menurut gw layak untuk dijadikan inspirasi, hiburan, atau apalah itu, . dan yang pasti setiap hal yang terjadi setahu gw tidak terjadi begitu saja tanpa adanya hikmah di balik itu semua. yah... ngomong kayak gini enaknya sambil ngelus2 jenggot kali ya... hihihi... 

Mudah-mudahan sih ni blog nggak se abstrak muka gw. (tapi ga abstrak2 bgt kok). akhir kata ranpa memperpanjang mukadimah selamat membaca aja deh ya . moga2 rekan2 ga ikutan stress baca ni blog.. hehehehehehe...

 

God Bless U